Selasa, 13 Mei 2008

Iman, Rasio dan Kebenaran

A. Abtraksi


Satu lagi buku berjudul Iman, Rasio dan Kebenaran karangan Dr. Stephen Tong. Di mana beliau bergumul 25 untuk memikirkan fungsi rasio di dalam orang yang beriman.
Pembahasan ini, akan memikirkan kembali apaka pengertian Iman dan bagaimana kaitannya dengan pikiran dan kebenaran yang hakiki. Sebenarnya sejak manusia jatuh kedalam dosa pudarlah semua Iman, rasio dan Kebenaran. Padahal manusia tersebut di cipta menurut gambar Allah, berarti manusia di cipta seperti pencipta-Nya, dengan keadilan, kesucian dan kebenaran. Kesucian dan keadilan, , keadilan yang suci, kesucian yang adil, dan keadilan dan kesucian yang benar. Ketiga aspek ini sekaligus merupakan dasar yang sejati.
Pada kenyataannya, setelah manusia meninggalkan kehidupan yang lama dan mengenakan hidup yang baru menjadi manusia yang baru sehingga seperti Allah, ketiga sifat utamanya adalah unsur rasio, unsur hukum, unsur moral. Untuk itu rasio dan akal manusia tidak sampai pada kebenaran firman Allah maka timbullah paam-paham baru yang sangat berpengaruh pada lapisan masyarakat yang tidak belajar pula pada Firman Allah, seperti teori evolusi dari Carles Darwin, filsafat yang tidak pernah sampai pada kebenaran. Lalu filsafat kuno, filsafat India. Semua pencarian manusia tentang siapa dirinya sebenarnya tidak akan sampai pada kebenaran selain mengenal dirinya (manusia) melalui Alkitab yang menjelaskan bahwa Allah mengetahui siapa manusia, kerena Dia yang merancang, Dia yang mencipta dan menjadikan manusia.
Rasio memang tidak terlepas dari kehidupan namun tidak wajar apabila orang beriman juga menginjak-injak rasio. Rasio juga tidak mendahului iman tetapi imanlah yang mendahului rasio sebab dari imanlah timbul pengetahuan. Contoh, setiap orang yang melakukan studi, baik menggunakan metode induksi, deduksi atau metode lainnya, tanpa di sadari ia telah jatuh kepada hakikat yang paling dasar, yaitu iman. Di dalam menyelidiki, seseorang menginginkan bukti. Tetapi sebelum bukti itu muncul, ia telah memulai dengan suatu praanggapan yang bersifat iman.
Maka kedua tersebut berjalan dengan setera. Dengan demikian rasio tidak boleh dibunuh oleh iman, karena rasio dicipta oleh Tuhan sebagai satu bagian yang penting didalam urutan fungsi di dalam dunia ini. Maka Allah menempatkan otak lebih penting di bagian tubuh manusia. karena otak yang menguasai segala yang lainnya. Sehingga mengerti segala tingkah laku, penetapan, emosi dan kemauan manusia.
Maka rasio digunakan untuk mengerti kebenaran, sedangkan kebenaran harus di mengerti oleh rasio. Itu sebabnya kebenaran menjadi subjek dan rasio menjadi objek. Jika orang Kristen mengerti dengan benar, maka fungsi rasio tidak boleh di mutlakkan. Kalau di mutlakkan berarti mengilahkan rasio dan melanggar anugrah Allah. Sebab manusia haruslah mengerti pula, bahwa kita hidup di dalam anugrah. Rasio itu di berikan Tuhan kepada manusia supaya manusia dapat mengerti kebenaran.
Maka kesimpulannya, memang manusia mempunyai rasio, hukum dan moral dan tidak bisa di pisahkan dari kebenaran dan rasio manusia itu juga terbatas. jadi tidak ada yang perlu di megahkan. Manusia hanya mempunyai rasio yang di cipta oleh Allah untuk menemukan kebenaran-kebenaran dalil-dalil yang di simpan oleh Allah di dalam alam. Ilmu itu adalah hal yang wajar dan merupakan hak bagi manusia yang berasio, karena manusia adalah peta dan teladan Allah. dengan mengetahui bahwa rasio dari Allah maka setiap manusia di bawa untuk mengembalikan rasio kepada kebenaran Yesus Kristus dan Dialah yang sesungguhnya kebenaran.
Alkitab mengatakan bahwa dari iman muncul pengharapan ( Roma 4 : 18 – 19) dan di dalam ( Ibrani 11 : 3 ), iman merupakan dasar keterbukaan kepada Allah, sehingga iman merupakan jalan masuk untuk dapat mengerti dan mengetahui.

B. Interaksi

Pembahasan tentang Iman, Rasio dan Kebenaran memberikan kesan yang mendalam dan memuaskan, ini juga pergumulan saya dalam memahami dasar berapologet. Buku Stephen Tong ini sangat cocok bagi kaum awam juga karena di dalam terdapat pertanyaan-pertanyaan yang tersembunyi di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak para pemikir dan jemaat Kristen yang acuh tak acuh tentang masalah penggunaan Rasio dan kebenaran. Mereka berpikir cukuplah hanya beriman dan tak usah banyak-banyak berpikir, karena kebanyakan berpikir akan mengurangi iman. Cara berpikir seperti ini sudah jelas ketahuan bahwa orang Kristen ini tidak mau mempelajari firman Allah. Padahal Tuhan bermaksud supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya mempelajari firman-Nya ( Amsal 10 : 9 ) dan umat Allah juga perlu tahu bahwa manusia mempunyai tiga unsur, yaitu: Rasio, hukum dan moral. Untuk mengetahui kebenaran, pertimbangan rasio kita, maka rasio itu perlu ditahlukkan keoada firman. Dan pengertian firman itu harus di mengerti sebagai wahyu Allah yang di pimpin oleh roh kudus. Berikut susunannya Allah adalah kebenaran, Roh Allah mewahyukan kebenaran, kebenaran memimpin rasio, dan kita dapat mengerti kebenaran yang sejati.
Untuk menahlukkan rasio kepada kebenaran, maka ia beriman dan orang yang beriman akan diselamatkan. Tetapi tidak semua penganut agama akan selamat. Saya rasa setiap orang yang mempunyai agama pasti mengatakan orang yang beriman. Tetapi iman merupakan penahluk diri kepada kebenaran. Masalahnya tidak semua agama mempunyai kebenaran yang sama. jadi dimana perbedaannya ? sebab itu, kita harus mengetahui bahwa rasio sudah terbatas dan telah mengalami pencemaran. Jika disorot sampai pada hakikatnya, maka kebenaran yang tertinggi itu adalah Allah sendiri. Maka tetap hanya di dalam Yesus Kristus kita memiliki satu-satunya jalan kembali kepada Tuhan Allah. keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus, sementara ajaran moral yang berbeda-beda mungkin berada di dalam berbagai agama. Untuk mengetahui bahwa kebenaran adalah Yesus Kristus kembalikan rasio kepada kebenaran maka hukum menjadi baik dan moral manusia juga menjadi pulih. Setiap manusia mestinya tahu sejarah asal usul manusia yaitu dari Allah. Allah dari yang dulu tetap sama sampai pada perjanjian baru, namun karena Allah melihat tidak ada yang benar (Yoh 3:10) baik rasio, moral dan kebenaran manusia itu sendiri. itu sebabnya Allah sendiri menjelma menjadi manusia untuk menebus dosa manusia sekaligus merasakan penderitaan yang tidak tahan dialami oleh manusia itu sendiri.
Saya terkesan bahwa Allah tidak menciptakan manusia yang tidak berpikir dan memang hal itu benar bahwa manusia diciptakan harus berpikir (menggunakan rasio dan menahlukkan kepada kebenaran) maka Kekristenan dapat dituntut pertanggung jawabannya secara logis oleh karena rasio manusi itu tidak sia-sia oleh karena itu filsafat juga jangan dianggap tidak penting akan tetapi jangan jugalah menggunakan akal sebagai ukuran untuk menjelaskan segala sesuatu karena itu semua cabang ilmu harus tunduk pada firman Allah termasuk filsafat juga.

C. Apresiasi

Buku karangan Dr.Stephen Tong menerangkan dengan sederhana antara hubungan Iman, Rasio dan Kebenaran tetapi sangat mendalam. Selama ini pertanyaan yang tidak dapat saya jawab akhirnya
saya temukan di dalam buku itu sesuai dengan dasar Alkitab.
Hubungan ketiga antara Iman, Rasio dan kebenaran sebenarnya sangat baik untuk dipelajari sehingga Pendeta, majelis, pengurus gereja dapat mempertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. karena selama ini banyak orang Kristen yang baru belajar sedikit tapi sudah berani berkotbah. Untuk itu sudah saatnya orang Kristen menghargai rasio yang di berikan Tuhan. sebab jikalau memang Tuhan tidak memberikan rasio kepada manusia maka manusia sama dengan binatang. Allah memberikan Rasio kepada manusia yaitu untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta manusia juga dapat memuliakan Tuhan dengan segenap akal dan dalam Roh.
Tetapi yang perlu diwaspadai orang Kristen jangan memutlakkan rasio secara berlebihan (liberalisme) dan iman sama sekali diabaikan atau dengan sebaliknya orang Kristen tidak bisa mengatakan cukuplah beriman saja. Antara kedua ini tidaklah terlepas dari kehidupan orang Kristen, apabila salah satu digunakan secara Extrim maka manusia tersebut sudah lari dari firman Allah dan perlu untuk mempelajari kebenaran firman Allah dengan teliti sebab Firman Allah benar apa adanya.
Maka nantinya orang Kristen akan semakin bertumbuh dalam hal pengetahuan dan dewasa dalam rohani. akhirnya orang yang percaya kepada Yesus Kristus tahu menghargai Intelektual dan rasio yang diberikan Tuhan. Tahun dewasa ini banyak juga asumsi orang Kristen tentang rasio yang terlalu takut untuk menggunakan karna di anggap merusak iman kekristenan, hal ini yang sebenarnya membuat kekristenan semakin sempit pemikiran dan ketinggalan dari ilmu lainnya. Sebab ilmu kekristenan adalah ilmu yang berlandaskan Alkitab dan tak terkalahkan dalam hal apapun, yang penting semua orang diajak untuk mempelajarinya dan menemukan kebenaran yang nyata di dalamnya.
Setelah membaca dan menyimak isinya pembaca tidak menemukan hal yang bertentangan dengan asumsi pembaca sesuai pengetahuan pembaca berdasarkan Alkitab, malahan pembaca banyak belajar dari isi buku ini. Menurut pembaca hanya sedikit yang perlu untuk ditambahkan yaitu ayt-ayat Alkitab sebagai pendukung berargumentasi.

Tidak ada komentar: