DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II.Pembahasan
1. Keselamatan menurut agama Pluralistik
2. Keselamatan menurut agama Islam
3. Keselamatan menurut agama Kristen
4. Keselamatan yang sebenarnya
a. Pembuktian dari Perjanjian Lama
b. Pembuktian dari Perjanjian Baru
c. Pembuktian secara akal (rasio)
IIII. Penutup
I. Pendahuluan
Soteriologi berasal dari kata soter yang berarti keselamatan, dan logos yang berarti ilmu, ajaran atau doktrin. Jadi secara sederhana keselamatan adalah ajaran atau doktrin tentang keselamatan1.
Pada waktu manusia belum kembali kepada kebenaran, ia selalu menganggap bahwa dirinyalah kebenaran itu. Akibatnya, semakin lama ia hidup di dunia, ia menjadi semakin kukuh dan semakin mengangap dirinya benar. Sampai tingkat ini orang telah mempersamakan dirinya dengan Allah. Sesuai dengan persoalan di atas. Apabila orang sudah menyadari akan keberdosaannya maka ia akan mencari Tuhan sebagai penyelamatnya untuk memasuki alam yang sudah di sediakan dalam kekekalan. Namun orang sering salah mengerti dan mempertanyakan siapa Tuhan yang menyelamatkan itu ?.
Memberitakan keselamatan adalah kerinduan manusia. Di dunia yang pluralistis iini ada macam-macam sistem, religius dan tidak religius, yang mewartakan “keselamatan” kepada umat manusia. Agama Kristen, dengan sekian banyak cabangnya, mesti bersaingan dengan pelbagai sistem agama lain, yang malah lebih tua daripada agama Kristen (Hindu, Budha popular). Ada yang lebih muda, tetapi jaya, seperti agama Islam yang di sebagian besar dunia menyingkirkan agama Kristen yang jjaya. Konfu-se dengan etika agnostitisnya ikut mewartakan keselamatan juga. Dunia nampaknya semacam “pasar malam keselamatan” dengan sekian banyak warung keselamatan yang sedang di perjualbelikan dan dengan suara yang lantang berusaha menarik langganan1.
Namun pada pembuatan paper ini penulis akan membahas “Keselamatan Menurut Agama Pluralistik, Islam dan Kristen”. di mana ketiga agama ini mempunyai pengertian yang sangat berbeda. Namun yang menjadi masalah besar. Pada tahun dewasa ada kemiripan dan pengakuan antara agama Islam dan Kristen tentang penciptaan manusia sejak awalnya mengakui bahwa Adam dan hawa adalah ciptaan pertama dan kedua agama ini mengakuinya, tetapi yang menjadi perbedaan adalah salah satunya yaitu agama Islam tidak sampai pada puncak tentang keselamatan yaitu pengakuan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat yang pernah Mati, di kuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga. Di mana ini di lakukan Tuhan untuk menyelamatkan setiap orang yang berdosa.
II.Pembahasan
A. Keselamatan menurut agama Pluralistik
B. Keselamatan menurut agama Islam
C. Keselamatan menurut agama Kristen
D. Keselamatan yang sebenarnya
A. Keselamatan menurut agama Pluralistik
Agama Pluralistik adalah agama yang menganut bahwa keselamatan di dalam semua agama dan mempunyai satu tuhan untuk semua agama. Perbedaan yang ada hanya gaya dan konteks masing-masing dalam menyembah.
Seperti pendapat salah seorang teolog John Hick, “Jalan apapun yang dipilih manusia adalah jalanku”. Hick merumuskan pendiriannya sebagai reaksi terhadap pendekatan Kristosentris yang dominan dewasa ini dalam teologi barat sezaman. Para teolog seperti Karl Rahner, yang menganggap orang Islam, orang Hindu, atau orang Yahudi yang saleh sebagai “orang Kristen yang anonim”, dikiritik oleh Hick karena masih masih megandalkan dogma lama yang lebih berpusat pada Kristus daripada Allah. berdasarkan dogma itu hanya orang Kristen yang dapat di selamatkan dan oleh karena iitu kita harus mengatakan bahwa orang bukan Kristen yang saleh dan taat sesungguhnya adalah, dalam pengetian metafisis, orang-orang Kristen atau orang-orang Kristen yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah orang Kristen. Tujuan Hick mengatakan demikian adalah bukan untuk memperdayakan melainkan untuk menyampaikan rahmat dengan penuh tenggang rasa kepada orang-orang beragama yang sebelumnya berada di luar pagar.
Dalam hal lain juga Hick mengembangakan pendiriannya dengan astronomi Ptolemeus dan Copernicus. Sebagaimana dalam astronomis Ptolemeus bumi dilihat sebagai pusat dari sistem matahari dengan semua planet lainnya berputar mengelilingi bumi, sehingga dalam teologi Ptolemeus Kristus dilihat sebagai pusat dari seluruh agama. Agama-agama lain di anggap berputar di sekitar agama Kristen dan di golong-golongkan sesuai dengan jauh dekatnya dari agama Kristen.
Hick berpendapat bahwa pendekatan Ptolemeus tersebut memang dapat juga di gunakan oleh agama lain sebagai jalan menuju keselamatan yaitu hidup yang kekal. Seorang penganut agama di luar agama Kristen, misalnya, dapat mengatakan bahwa orang-orang Kristen yang saleh secara tersirat adalah orang-orang agama lain, bahwa agama yang heterogen merupakan jalan yang biasa tetapi seperti agama Hindu misalnya, adalah jalan yang istimewa, bahwa agama Hindu bukanlah sebuah agama melainkan kebenaran abadi yang menilai dan menggantikan semua agama (ala Bart),
Juga ada berpendapat seperti Karl Rahner. Teologinya merupakan upaya sistematis untuk menegaskan keeksklusifan Kristus dan sekaligus menghormati kehendak Allah untuk menyelamatkan yang sifatnya universal. Rahner lebih menjelaskan, jikalau, di satu pihak, kita memahami keselamatan sebagai sesuatu yang khas Kristen. Dan jikalau, di lain pihak, Allah benar-benar dan sungguh-sungguh bermaksud menyelamatkan semua orang maka, kedua aspek ini tidak dapat di damaikan dengan cara lain kecuali dengan menyatakan bahwa setiap manusia sesungguhnya memang terbuka terhadap pengaruh rahmat Ilahi yang adi duniawi. Rahmat Allah yang universal itulah yang sesungguhnya menggerakkan dan mendorong dia untuk mendamaikan suatu teologi Kristosentris dengan pengalaman keagamaan orang-orang bukan Kristen.
Hal yang demikian adalah pengertian keselamatan menurut pandangan penganut agama Pluralisme, dan sudah di utarakan dipublik supaya siapa yang setuju, maka boleh untuk dianut dan di percayai dan kalau tidak setuju, mereka akan selamat juga, karena mereka tetap punya agama yang menyelamatkan.
B. Keselamatan menurut agama Islam
I Islam adalah kata Arab yang berarti tunduk atau menyerah. Kaum muslim berpendapat bahwa Islam merupakan agama yang menggambarkan penyerahan hidup seseorang kepada Allah, satu-satunya Allah yang benar.
Jadi untuk menjadi seorang Islam, seseorang perlu mengucapkan dengan kesungguhan hati : “La ilaha il Allah Muhammaddan Rasulullah”, yang artinya, “Tidak ada tuhan selain Allah dan muhamad adalah pesuruh Allah”1. Inilah kalimat syhadat (kesaksian) yang di ucapkan dari hati yang terdalam umat Islam sebagai pengakuan keislamannya. Sesuai dengan hal di atas seorang muslim yang benar harus menerima lima pengakuan utama iman (kepercayaan dan keselamatan) sebagai berikut :
1. Percaya kepada Allah sebagai satu-satunya Allah yang benar.
2. Percaya kepada Malaikat yaitu pesuruh Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya.
3. Percaya kepada ke empat buku yang di ilhamkan yaitu, Taurat, Zabur, Injil dan Alquran, dimana di antaranya, Alquranlah kitab yang terakhir dan yang terlengkap.
4. Percaya kepada ke dua puluh delapan Nabi Allah, dan di antaranya, Muhammadlah nabi yang terakhir.
5. Percaya akan adanya hari penghakiman (terakhir).
Hari Penghakiman akan di dahului oleh tanda-tanda, kemudian di umumkan dengan bunyi sangkakala (seperti 1 Tes 4 : 16-17). Yang nanti akan bangkit secara jjasmani dari kubur dan bergabung dengan yang hidup, kemudian semua akan di teliti satu demi satu, apakah masuk sorga atau neraka. Tidak seorangpun yang luput dari penghakiman ini. Gambaran yang jelas, mengenai batu timbangan yang akan di pakai untuk semua, menimbang perbuatan baik dan jahat setiap orang. Batu timbangan ini dapat menimbang hingga berat biji sesawi.
Sehingga orang-orang saleh yang percaya kepada Allah dapat mengharapkan kenikmatan sensual yang berkelimpahan. Di sorga akan tersedia kemewahan yang abadi, kenikmatan jasmani, makanan, air bersih, gedung-gedung, pembantu-pembantu, bidadari-bidadari yang cantik, dan perawan-perawan. Orang-orang jahat akan menderita yang merasa sangat panas dalam keterikan panas, asap buruk besi neraka yang mendidih.
C. Keselamatan menurut agama Kristen
Agama Kristen adalah agama yang berisikan iman dan kepercayaan kepada Yesus Kristus adalah Tuhan dan juru selamat manusia, supaya manusia dapat di selamatkan dari kegelapan (neraka) pada akhir zaman.
Adapun alasan orang Kristen yang menjadi dasar mengapa manusia membutuhkan anugerah keselamatan. Adalah karena, menyadari status manusia yang berdosa, kerusakan total manusia dan manusia dalam kondisi keterasingan. Alkitab mengungkapkan bahwa semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemulian Allah ( Roma 3 : 23 ). Jadi manusia itu sudah tidak dapat di selamatkan baik melalui perbuatan (amal), tetapi karena adanya anugerah dari Allah Bapa sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat menerima keselamatan yang kekal (Yoh 3 : 16).
Selanjutnya yang di maksud kerusakan total bukan karena manusia tidak dapat berbuat baik dan akan selalu berbuat jahat. Tetapi yang dimaksud kerusakan total adalah seperti yang di katakan Alkitab bahwa manusia memiliki hukum moral yang telah Allah taruh dalah hati manusia ( Roma 2 : 15 ). Maka akan menimbulkan tuduhan dalam diri manusia yang paling tidak memungkinkan mencegah manusia untuk berbuat segala pelanggaran moral. Dengan demikian manusia menyadari akan masalah dosa. Adapun moral yang lebih tinggi seperti agama Pluralistik, Islam, Budha tetapi yang di maksud adalah suatu kondisi di mana tidak ada lagi kebaikan yang bisa di hasilkan oleh manusia. di mana Alkitab sebagai bahan acuan mengatakan tentang kerusakan total dalam diri manusia karena seluruh totalitas manusia atau halilat manusia sudah tercemari oleh dosa. Sehingga pada akhirnya manusia itu harus menerima anugerah yang di berikan Yesus Kristus.
Pada berikutnya ini, karena manusia mengalami keterasingan dengan Allah maka manusia cenderung butuh keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus. Dengan demikian Allah sudah menawarkan Keselamatan itu pada manusia, dan setiap orang harus mengetahui bahwa Yesuslah jalan satu-satunya untuk memperoleh pengampunan dosa. Dan manusia harus tahu bahwa keselamatan itu di sediakan hanya melalui salib dan darah Kristus1.
Dengan demikian maka dapat di simpulkan bahwa keselamatan menurut orang Kristen bukanlah masalah dogma, perbuatan ,amal dan keselamatan dapat di terima manusia adalah karena Anugerah penberian Allah. sedangkan untuk mengalami anugerah keselamatan tersebut adalah melalui iman kepada karya Kristus ( Efesus 2 : 8-9 ).
Isi pokok iman Kristen adalah demikian, bahwa Tuhan Allah di dalam kasih-Nya menyelamatkan manusia dosa, sehingga manusia dosa itu dapat bersekutu dengan diri-Nya. Karya Tuhan Allah yang demikian itu adalah suatu karya yang satu dan besar, sedemikian besar, sehingga karya penyelamatan itu mencakup bagian-bagian yang banyak sekali. Jadi dari sini dapat di ketahui jalan keselamatan agama orang Kristen di mana sangat berbeda dengan setiap agama yang ada di seluruh jagat raya ini dan tidak ada jalan lain selain jalan yang sudah di anugerahkan Tuhan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia1.
D. Keselamatan yang sebenarnya
Pada awal pembahasan di mana sudah di bahas keselamatan menurut agama Pluralistik. Yang mengatakan semua agama dapat menyelamatkan manusia kepada hidup yang kekal, berarti agama pluralistik ini, berpendapat biar beda jalan tetapi tujuan sama yaitu hidup yang abadi di kerajaan sorga. Jika ditinjau dari sudut pandangan keselamatan agama Kristen sangatlah berbeda dan tidak akan pernah di terima oleh penganut agama Kristen karena bertentangan dengan dasar iman yang di dalam Yesus Kristus, di mana tertulis dalam Alkitab “ Yesus adalah satu-satunya jalan pelepasan dan keselamatan bagi setiap orang karena Ia telah menjadi pengganti setiap orang untuk di hukum pada salib itu” ( Roma 5 : 8 ), ( I Petrus 2 : 24 ), ( I Petrus 3 : 18 ). Dan pada selanjutnya di katakan dalam Alkitab untuk memperoleh keselamatan yang telah Yesus sediakan, maka setiap orang harus menerima Dia secara pribadi, ( Yoh 1 : 12 , Wahyu 3 : 20 ).
Alasan lain agama Kristen tidak menerima agama Pluralistik adalah sangat bertentangan dengan firman Allah dalam Yoh 3 : 16, di mana Allah sendiri sudah turun dari sorga untuk menyatakan diri-Nya kepada umatnya dan bukan hanya itu. Tetapi juga karena manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya dari hukuman Allah sehingga Allah sendiri kasihan pada umat ciptaannya dan menyelamatkan umatnya dari hukuman yang kekal menjadi hidup yang kekal. Dan yang paling mengherankan agama pluralistik tidak mempunyai dasar tertulis mengatakan demikian. Di mana agama Pluralistik mencoba memanipulasi bahwa Kristus yang pernah di siksa, di salibkan, mati dan di kuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga, dan naik ke sorga sesuai janjinya ( I Kor 15 : 3 – 4 ). Padahal dengan kematian Yesus berarti manusia di perdamaikan dengan Allah kembali. Sehinga dosa manusia dapat di ampuni jikalau orang tersebut percaya kepada Yesus Kristus sebagai juru selamatnya.
Selanjutnya dengan melihat keselamatan agama Islam mengatakan bahwa manusia dapat menemukan keselamatan itu sendiri. Cara Islam mencari keselamatan yang adalah melakukan kebaikan (amal) dan pengakuan iman yang telah di sebut diatas saja, sudah sangat cukup dan ini merupakan patokan agama Islam. Jika di bandingkan dengan agama kristen sangatlah berbeda yang mana agama Kristen tidak dapat mencari keselamatan kalau bukan Tuhan Yesus yang memberikan anugrah-Nya.
Dalam selanjutnya maka dapatlah di berikan bukti bahwa keselamatan yang sebenarnya adalah Yesus Kristus. Bukti Yesus Kristus adalah jalan keselamatan adalah sebagai berikut :
a). Pembuktian dari Perjanjian Lama
Sejak manusia jatuh kedalam dosa, maka pada waktu itu Allah sendiri sudah menjanjikan bahwa akan ada seorang yang akan datang menyelamatkan manusia dari cengkeraman dosa dan serta membebaskan dari belenggu si iblis. Nama-Nya adalah Yesus Kristus. (Kej 3 : !5)
Nubuat-nubuat keselamatan yang boleh di bahas ialah : Yes 2:4-5. Mik 4:3 ; Yes 9: 1-6; Mik 5: 1-3; Zak 8:12-13; 9:9-10; Yes 32:15-20; 60:4-22; Yer 33: 6-11; Hag 2:6-10; Yeh 34:25-31; 37: 26-27. dimana semua nubuat itu meletakkan keselamatan di masa mendatang yaitu sejak hadirnya Yesus Kristus di bumi sebagai ketetapan janji-Nya. Meskipun ada argumen, bahwa kitab dibuat oleh tangan manusia dan bisa jadi di karang. Namun karena kepercayaan para Nabi kepada Allah dan tetap menaruh pengharapan, maka Allah Israel memang Allah yang setia pada janji dan perjanjian_Nya. Allah itu di beri gelar Amen, artinya: setia, mantap (Yes 65 : 16; bnk. Mzm 30 : 10; 57:11;Hos 2 : 19.
b). Pembuktian dari Perjanjian Baru
sama seperti dalam Perjanjian Lama, Yes 45 : 7; Im 26 :6; Mzm 85 : 9-14), demikian pula dalam Perjanjian Baru Allah menjadi asal-usul 1keselamatan. Maka Allah sebagai sumber keselamatan di beri gelar Allah keselamatan (1 Tes 5 : 23; 2Kor 13 : 11; Rom 15 : 33 ;16 : 20; Flp 4:7; Ibr 13:20). Keselamatan dari Allah menjadi semacam ucapan tetap pada Akhir dan awal surat (2Tes 1:2; Gal 1:3; 1Kor 1:3; 2Kor 1:2; Flp1:2). Dalam kontek semacam ini “keselamatan” di tunjukkan kepada Yesus Kristus. Akan tetapi keselamatan kerap kali di gabungkan dengan “kasih karunia” (kharis)1. Kasih karunia itu ialah suatu sikap Allah yang di amalkan berupa “keselamatan”. Dengan demikian di garis bawahi bahwa keselamatan bukan hasil daya-upaya manusia], melainkan karunia pemberian Allah yang berkasih karunia yaitu Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus beroleh hidup yang kekal (Yoh 3 : 16).
Menurut injil-injil sinoptik Yesus memang mewartakan keselamatan. Menurut Luk 10 : 5. para pemberita injil, utusan Yesus, di suruh terlebih dahulu menyampaikan salam iini: keselamatan (damai sejahtera) bagi semua bangsa yang mau menerima-Nya.
C). Pembuktian secara akal (rasio)
Walaupun tak dapat 100% di buktikan tapi dapat di argumenkan yaitu tidak ada seorang tokoh agama atau tokoh filsafat pun di sepanjang sejarah manusia, selain Kristus, yang boleh mengatakan : “Akulah Kebenaran”? hanya ada dua kemungkinan1 : (1) Kristus memang pembohong , dan (2) memang Ia sungguh-sungguh kebenaran. Kalau memang Kristus pembohong, maka tak ada bukti kebohongan-Nya dan jika Yesus adalah pembohong maka Dia adalah orang yang paling Gila di sepanjang sejarah demi nama itu rela di maki dan di siksa., dan jika Ia adalah kebenaran itu sendiri, maka setiap orang wajib takluk kepada-Nya. Kebenaran yang di tunjukkan-Nya adalah serius sampai rela membatasi diri-Nya yaitu turun dari sorga untuk menyelamatkan umat-Nya dan setiap perkataan-Nya sesuai firman Allah dengan perantaraan oleh Nabi2.
III. Penutup
Maka dapat di simpulkan dengan berbagai pandangan keselamatan yang ada, hanya ada satu keselamatan yaitu keselamatan yang di janjikan oleh Allah sejak zaman Perjanjian Lama sampai terbukti dalam Perjanjian Baru, yaitu Yesus Kristus. Karena pembuktian atas janji Allah inilah maka Manusia tahu bahwa Allah sudah menggenapi janji-Nya.
Kekristenan adalah orang yang sudah di benarkan oleh Tuhan Yesus Kristus bukan karena orang tersebut benar dalam perbuatannya tetapi oleh karena kasih karunia Allah kepada umat-Nya yaitu siapa yang mau menerima-nya. Letak kepercayaan orang kepada Kristuslah yang menghargai kematian, dikuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga. Itu sebabnya hanya iman kepada Yesus Kristuslah yang dapat menyelamatkan. Kalau ada agama di luar dari pada ini maka sia-sialah semua sebab tidak percaya dan tidak mengetahui Yesus Kristus turun dari sorga hanya untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa.
Selasa, 13 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar